belajar dari foke

diambil dari berbagai sumber.........................


Fauzi Bowo (Foke) tidak benar-benar kalah dalam Pilkada Jakarta 2012. “Kemenangan” Foke terlihat ketika ia, pertama, memutuskan tidak mengajukan permohonan pembatalan hasil Pilkada ke Mahkamah Konstitusi dan, kedua, menjalin komunikasi mesra dengan Joko Widodo. Sebagaimana dikutip dari rmol.co, Foke-Jokowi dijadwalkan bertemu di Balaikota Jakarta siang ini (5/10/2012).
Dengan cara-cara berpolitik demikian Foke masih menyisahkan kharisma seorang negarawan yang siap menang dan siap kalah secara kalkulasi rasional. Coba seandainya Foke tetap ngotot ajukan permohonan pembatalan hasil Pilkada ke MK, barangkali ceritanya menjadi lain. Apalagi kalau Foke terus memusuhi atau setidaknya menjaga jarak dengan Jokowi pasca Pilkada Jakarta 2012.
Dengan menjaga keharmonisan hubungan dengan Jokowi setidaknya Foke tetap membangun jembatan komunikasi untuk menanamkan pengaruhnya kepada gubernur terpilih. Paling kurang Foke masih bisa memberi masukan kepada gubernur terpilih dengan cara yang ilegan.
Tontonan politik yang diperlihatkan Foke-Jokowi sangat mendidik iklim perpolitikan tanah air. Setidaknya menurut penulis. Ini melegakan.

Ini pelajaran bai para yg sedang memegang kuasa. Jangan lah lakukan sesuatu yg akan membuat kepercayaan masyarakat hilang. 1. Jujur 2. Rajin 3. Disiplin 4. Koordinatif dgn bidang lain 5. Jangan memiliki kepentingan pribadi 6. Tetapi jangan exentrik dan berlebihan 7. Cerdas memilih apa yg harus dilakukan Jokowi memang sebuah model fenomena impian masyarakat Indonesia. Kerjaannya belum kelihatan di jakarta, tetapi masyrakat sgt percaya bhw Jokowi mumpuni sebagai pemimpin.


Setelah itu, Foke berpidato di depan hadirin yang rata-rata mengenakan kemeja batik. Foke memberikan pesan terakhirnya sebagai DKI-1. Dia berpesan agar para pejabat Pemprov tetap bekerja keras di bawah pemimpin yang baru yaitu Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau Anda cinta sesuatu, mari kita jaga. Berikan yang terbaik. Saya ingin menekankan bahwa kami bisa memimpin Jakarta seperti sekarang ini, karena bantuan Anda semua. Karena Anda profesional, maka sikap profesional Anda harus dilanjutkan pada pimpinan yang baru. Dari hati yang paling dalam, saya titipkan kepada Anda semua. Lanjutkan kerja keras Anda," ujar Foke. 

Foke menuturkan, tidak ada alasan bagi para pejabat itu untuk santai-santai di luar jam kerja. "Karena jam kerja Pemda DKI Jakarta sehari 24 jam, 7 hari seminggu," ujar pria berkumis ini.

Foke juga berharap para pejabat tidak berpikiran tentang "keselamatan" jabatannya. "Jangan Anda berpikir besok diganti. Jangan juga berpikir saya harus bekerja keras untuk bisa bertahan. Saya harap Anda sekalian bisa mendarmabaktikan dengan baik," pesan Foke.

Foke juga meminta maaf bila selama memimpin bertindak salah. "Sudah barang tentu sebagai pimpinan jelas ada yang kurang, yang tidak sempurna, untuk itu saya mohon maaf apabila ada kesalahan selama ini," papar Foke.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHOTBAH 50 TAHUN EMAS

KERJA YANG DIBERKATI

TANGISILAH DIRIMU DARI LUKAS 23 :26-32