KHOTBAH 50 TAHUN EMAS

BAHAN BACAAN : KIDUNG AGUNG 8 :5-7
Hari ini kita berkumpul UNTUK KEMBALI bersyukur kepada Tuhan yang memberi cintaNya kepada kita semua , cinta Tuhan yang tak terbatas dan tak pernah menuntut balas. Cinta Tuhan adalah sumber inspirasi bagi kita manusia bagaimana mencintai sesama manusia apalagi mencintai keluarga, mencintai suami , mencintai istri dan mencintai anak anak.
Hidup ini memang terasa kosong dan hampa bila cinta menjauh dari hati manusia. Salomo berkata Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai sungai tak dapat menghanyutkannya. Itulah kekuatan cinta sejati yang kita saksikan saat ini dalam syukur pernikahan keluarga  yang ke 50 tahun. Saat ini saya dipercayakan memimpin Ibadah dan menyampaikan Khotbah tetapi keluarga , Bapak  yang Puji Tuhan masih kelihatan segar, kuat dan sehat demikian juga Ibu  masih kelihatan cantik dan menawan. Ini semua adalah berkat dan anugerah Tuhan yang memang harus disyukuri sebab bagaimanapun banyak keluarga merindukan kalau boleh Tuhan berkenan mereka dapat merayakan HUT Pernikahan yang ke 50 tetapi apa daya tangan tak sampai untuk meraih. Manusia berencana tapi Tuhan yang menetukan jalan hidup ini. Tidak semua memang diberi anugerah dan kesempatan boleh memasuki dan merayakan usia pernikahan yang ke 50 dan keluarga  patut bersyukur dan berbangga kepada Tuhan untuk pencapaian ini dalam keadaan sehat dan kuat. 50 tahun pernikahan yang dijalani itulah khotbah yang sebenarnya yang sudah disampaikan oleh keluarga  kepada kita semua jemaat dan masyarakat. Saya pun dalam menjalani hidup berumah tangga masih tergolong muda dan saya juga ingin mendapatkan masukan tentang bagaimana sesungguhnya rahasia sukses berumah tangga. Saya memang sebagai hamba Tuhan berkhotbah saat ini tentang pernikahan yang diberkati Tuhan tetapi khotbah yang nyata , khotbah yang hidup dapat disaksikan lewat perjalanan bahtera rumah tangga keluarga . Bahwa berumah tangga bukan hanya berbicara keinginan manusia tetapi berumah tangga memang adalah kehendak dan rencana Allah sebagaiman firmanNya tidak baik kalau manusia hanya seorang diri saja, aku akan menjadikan penolong yang sepadan dengannya. Ketika masih muda Bapak  dan Ibu  jatuh cinta pada tahun….yang saat itu kita tahu adalah tahun tahun yang sulit dalam kehidupan berbangsa. Mereka boleh mengikat janji pernikahan untuk sehidup dan semati melalui ikatan pernikahan yang kudus bahwa apa yang dipersatukan manusia jangan diceraikan oleh manusia “KECUALI” MAUT YANG MEMISAHKAN. Dan puji Tuhan komitmen ini mereka jaga dan sanggup bertahan dan dipertahankan sampai saat ini dan itulah teladan hidup, teladan iman yang berbicara kepada kita semua saat ini , yang kita lihat pada sosok orang tua kita yang menjadi pokok acara pada saat ini.
Bila bercerita dengan Bapak  dan Ibu  tentu membangun rumah tangga tidak semudah membalikkan telapak tangan, lebih banyak diisi dengan perjuangan dan perjuangan, harus diisi dengan kerja, kerja dan kerja untuk membangun rumah tangga. Tidak selamanya rumah tangga itu jalannya mulus seperti jalan tol, terkadang harus melewati jalan berbatu batu, jalan penuh hambatan dan tantangan namun itulah kekuatan cinta kasih yang sudah dikhotbahkan langsung oleh keluarga . Kalau saya bertanya kepada Bapak  dan Ibu  tentang perjalanan hidup mereka apakah lebih banyak susah atau senang mungkin akan dijawab lebih banyak susahnya , lebih banyak lika likunya , terkadang harus menangis, terkadang harus menderita, terkadang masalah datang  tetapi itulah keluarga tidak ada yang bebas dari ujian karena keluarga adalah sekolah kehidupan . Perjalanan hidup keluarga akan diuji dalam sekolah kehidupan oleh banyak mata pelajaran apakah akan lulus atau tidak, apakah akan naik kelas atau tidak, apakah akan sukses sampai garis akhir atau tidak
Dalam sekolah kehidupan keluarga akan diuji mata pelajaran agama, mata pelajaran ini paling penting apakah keluarga Takut akan Tuhan , apakah keluarga mengandalkan Tuhan , apakah keluarga mencari Tuhan atau tidak, sebagaimana kesaksian saya Baik bapak  dan Ibu  rajin dan aktif memberi diri dalam persekutuan beribadah .
Berikutnya  keluarga  juga akan diuji mata pelajaran matematika apakah tahu perkalian  1 kali 1 sama dengan satu,  Cuma tahu  TAMBAH satu tambah satu dua, Cuma tahu mo tambah berapa torang pe anak, mo tambah bagaimana torang pe pendapatan keluarga, mo tambah bagaimana torang punnya harta kekayaan,  ataukah juga lengkap  yaitu keluarga tahu PEMBAGIAN, tahu  untuk BERBAGI, tahu untuk peduli dengan orang lain, berbagi dengan sesama dan juga tahu KURANG bahwa hidup manusia tidak ada yang sempurna setiap kita punya kekurangan. Namun meskipun Ibu punya kekurangan dimata bapak agu tidak ada bidadari selain Ibu  sebaliknya meskipun Bapak  ada kekurangan namun dimata Ibu  tidak ada pangeran didunia yang seperti Bapak .
Selanjutnya keluarga juga diuji dalam sekolah kehidupan melalui pelajaran ILMU PENGETAHUAN SOSIAL  bahwa  manusia adalah makhluk sosial yang Tuhan tempatkan dalam kehidupan berjemaat dan bermasyarakat. Apa artinya sebuah keluarga dan bagaimana dia akan berhasil kalau hanya berpikir diri sendiri, berpikir keluarga sendiri, tidak bergaul, tidak bergereja dan tidak bermasyarakat. Keluarga akan diuji ILMU PENGETAHUAN SOSIAL apakah akan lulus atau tidak
Paling akhir  diuji ILMU PENGETAHUAN ALAM yaitu bagaimana mengelola alam ciptaan Tuhan melalui kerja , kerja dan kerja supaya sukses dan berhasil
Pada akhirnya apa yang kita buat dalam hidup ini, keutusan yang ambil, pilihan yang kita buat akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan yang memberi kesempatan hidup kepada kita semua dan satu keyakinan kita semua keluarga Kristen boleh lulus dan mendapatkan RAPORT yang SANGAT BAIK dari Tuhan Yesus Kristus.
Dalam perayaan ULANG TAHUN EMAS , ulang tahun yang ke 50 Tahun dalam keluarga  kiranya menjadi sumber insiprasi bagi kita semua untuk  setia pada komitmen dan janji pernikahan apapun dinamika hidup yang harus dialami
 Khusus bagi keluarga  selamat bersyukur dan berbahagia karena semuanya bukan karena kuat dan gagahnya kita , selamat atas keberhasilan perjuangan dalam pernikahan sampai usia yang ke 50 dan tentu menjadi teladan kepada anak anak untuk dapat mencontoh arti dan makna cinta yang tulus dan mendalam antar suami istri, komitmen suami isteri dan perjuangan papa dan mama.

Tuhan memberkati .AMIN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERJA YANG DIBERKATI

TANGISILAH DIRIMU DARI LUKAS 23 :26-32