Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

KHOTBAH 2 PETRUS 1 :3-15 : GEREJA YANG DIPANGGIL, DIPILIH DAN DIUTUS

Syalom, Bersyukur kita kembali karena Oleh rahmat dan kasih Tuhan masih menyertai kita semua sehingga kita boleh berada di bulan Agustus yang bagi kita warga masyarakat adalah bulan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia dari penjajahan dan perbudakan. Di bulan Agustus ini juga Gereja hendak mempersiapkan  warga jemaat dalam kebenaran firman Tuhan untuk memasuki tahapan pemilihan pelayan khusus di semua aras pada Bulan Oktober sampai awal bulan januari 2018 sehingga  pemahaman tentang tiga hal yaitu  panggilan, pemilihan dan pengutusan perlu dan penting untuk digumuli terus. Tema perenungan warga GMIM  di minggu ini adalah GEREJA YANG DIPANGGIL, DIPILIH DAN DIUTUS Pada dasarnya kita semua adalah gereja. Gereja  bukan saja berarti  gedungnya tetapi gereja adalah Persekutuan orang orang  Percaya Yang telah dipanggil Allah Dari kegelapan Menuju Terang-Nya Yang Ajaib. Panggilan Allah dalam hidup kita sangat jelas . Mula mula ia memanggil kita untuk keluar dari dosa dosa kita. I

POLA HIDUP SEDERHANA DALAM PEMELIHARAAN TUHAN

Bacaan Alkitab : Keluaran 16 :13-24 Syaloom , Bersyukur kepada Tuhan atas kasih dan penyertaanNya sehingga hari ini kita sudah tiba di bulan juli yang adalah bulan pengucapan syukur bagi warga Minahasa tepatnya akan dirayakan pada hari minggu 23 Juli 2017. Dalam mempersiapkan diri memperingati bulan pengucapan syukur maka sebagai warga GMIM kita kembali di hentar untuk memahami bacaan Alkitab dengan  tema mingguan : POLA HIDUP SEDERHANA DALAM PEMELIHARAAN TUHAN. Hidup sederhana adalah dua kata yang mudah diucapkan tapi terkadang sulit diwujudkan dalam kehidupan sehari hari apalagi ketika umat Kristiani diperhadapkan dengan hari raya besar seperti pengucapan syukur . Terkadang menghadapi pengucapan syukur,  jemaat dan masyarakat  terkadang sulit untuk mengendalikan diri sehingga cenderung menjadi boros karena berbagai pengeluaran telah melewati pendapatan seperti peribahasa besar pasak daripada tiang.  Atau juga karena pengaruh lingkungan jemaat cenderung memaksakan diri untuk men

KHOTBAH 50 TAHUN EMAS

BAHAN BACAAN : KIDUNG AGUNG 8 :5-7 Hari ini kita berkumpul UNTUK KEMBALI bersyukur kepada Tuhan yang memberi cintaNya kepada kita semua , cinta Tuhan yang tak terbatas dan tak pernah menuntut balas. Cinta Tuhan adalah sumber inspirasi bagi kita manusia bagaimana mencintai sesama manusia apalagi mencintai keluarga, mencintai suami , mencintai istri dan mencintai anak anak. Hidup ini memang terasa kosong dan hampa bila cinta menjauh dari hati manusia. Salomo berkata Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai sungai tak dapat menghanyutkannya. Itulah kekuatan cinta sejati yang kita saksikan saat ini dalam syukur pernikahan keluarga  yang ke 50 tahun. Saat ini saya dipercayakan memimpin Ibadah dan menyampaikan Khotbah tetapi keluarga , Bapak  yang Puji Tuhan masih kelihatan segar, kuat dan sehat demikian juga Ibu  masih kelihatan cantik dan menawan. Ini semua adalah berkat dan anugerah Tuhan yang memang harus disyukuri sebab bagaimanapun banyak keluarga merindukan kalau boleh

Kata kata sambutan kedukaan

Hari ini kita berkumpul disini menyaksikan kuasa Allah bagi manusia melalui peristiwa kematian manusia. Kematian memiliki kekuatan karena lewat peristiwa kematian dapat mengumpulkan manusia dari berbagai latar belakang, profesi , dan usia. Dari anak anak sampai orang tua lanjut usia hadir, penguasa dan rakyat biasa hadir, yang kaya dan yang berkekurangan juga hadir Untuk melihat keindahan pagi hari dan terang matahari disiang hari maka harus melewati kegelapan malam, untuk melihat indahnya surga harus melewati gelapnya kematian Mari kita lihat beberapa penghiburan, dimana penghiburan Tuhan datang pada kita. Pertama, ada penghiburan Juruselamat Melalui kematianNya, Kristus menyingkirkan hukuman dosa; melalui kebangkitanNya dari kematian Dia memberikan hidup kekal kepada setiap pribadi yang percaya padaNya; Melalui kenaikan dan kemuliaanNya pada Bapa dia menjadi pengantara kita Kedua, ada penghiburan Roh Kudus Ketiga, ada penghiburan Alkitab.  Paulus menulis, Sebab segala

KHOTBAH DARI LUKAS 22 :54-62

Khotbah : Hari ini kita sudah berada dalam penghayatan di minggu sengsara ke-IV . Kita menghayati arti dan makna sengsara Tuhan Yesus yang mau berkorban untuk menebus dosa kita semua. Lewat MTPJ kita dihentar lewat pembacaan dalam Lukas 22 :54-62 yang diberi tema : KEMURNIAN IMAN DIUJI. Dalam banyak hal kehidupan didunia ini banyak kali kita harus diperhadapkan pada ujian demi ujian. Contohnya ketika anak anak menempuh pendidikan di sekolah maka supaya boleh lulus harus melewati ujian demi ujian. Ketika mendaftar untuk mendapatkan pekerjaan juga harus melewati ujian. Ketika membangun bahtera rumah tangga  dalam rumah tangga sebagai suami istri juga harus mengalami ujian. Begitu juga dalam keyakinan iman dan pengiringan kepada Tuhan maka kita pasti akan diperhadapkan dengan ujian demi ujian untuk membuktikan kemurnian iman dan percaya kita. Salah satu murid Tuhan Yesus adalah Petrus. Latar belakang Petrus adalah seorang nelayan. Namun Tuhan memanggil Petrus untuk menjadi murid

KERJA YANG DIBERKATI

Syalom! Tema perenungan kita sepanjang minggu yang berjalan ini adalah “KERJA YANG DIBERKATI” Kerja adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari hidup kita. Tuhan memberi manusia 6 hari untuk bekerja  dan hari ketujuh adalah hari beristirahat yang bagi kita dimaknai sebagai hari beribadah di gereja. Hidup manusia  memang sebagian besar diisi dengan kerja, kerja dan kerja. Kalau masih anak anak sampai usia remaja tentu belum sepenuhnya dituntut untuk kerja , tugas mereka adalah sekolah. Namun meskipun mereka masih sekolah namun orang tua sudah mengajarkan mereka tentang kerja. Ketika menuju usia  pemuda apalagi sudah berkeluarga  maka tuntutan untuk kerja  adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan sebab mau makan apa dan mau jadi apa bila tidak bekerja. Alkitab mencatat bahwa Allah kita adalah Allah yang bekerja. Dalam Kejadian pasal 1 kita membaca Allah bekerja menciptakan langit bumi dan segala isinya. Pada hari keenam Allah menciptakan manusia segambar dan serupa denganNya.