MASALAH SAMPAH DAN PENANGANANNYA

Bukan maksud untuk memberi penilaian karena diri sendiri juga banyak kekurangan, boleh berpikir sebagai camat tapi jangan bertindak sebagai camat, itulah yang kira kira tepat dalam etika organisasi saya . Anggaplah ini sebagai pembelajaran pribadi kalau Tuhan berkenan dan mengizinkan untuk jabatan itu.
Organisasi harus melakukan fungsi manajemen. Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, Evaluasi dan Pertanggungjawaban. Semuanya haruslah bermula dari rencana program , kegiatan dan anggaran. Ada kegiatan yang dilakukan di kantor dalam inisiatif pimpinan menurut saya tidak dilaksanakan dalam berpikir SISTEM. Itulah yang pernah diajarkan oleh mner S2 saya.  Salah satu dampak dari perkembangan ekonomi, pertumbuhan penduduk adalah masalah sampah. Wilayah Kecamatan saya bertugas dilewati poros jalan protocol atau jalan provinsi karena menghubungkan beberapa Kabupaten /Kota.Tetapi yang menjadi sisi negative dari mobilisasi penduduk adalah kurangnya kesadaran akan kebersihan, masih banyak sampah dari dalam mobil dibuang langsung kejalan oleh pengendara atau penumpang. Saya juga punya mobil , kadang saya sadari saya juga melakukan hal itu bahkan sempat adu mulut dengan istri karena istri juga beberapa kali membuang sampah rumah tangga yang di buang ke saluran air pinggir jalan  saat hendak pulkam ke rumah ortu.  Masalahnya jelas banyak sampah dibuang dari dalam kendaraan ke pinggir jalan. Solusi yang ditempuh oleh pihak kantor yaitu membuat baliho himbauan untuk jangan membuang apapun dari kendaraan anda! Himbauan ini ditempatkan di tempat tempat strategis yang dengan harapan akan dibaca oleh pengguna jalan sehingga ada kesadaran tidak membuang sampah. Tetapi memang dari evaluasi tidak maksimal, jauh dari harapan, tetap saja setiap minggu setelah dibersihkan begitu banyak sampah berserakan di pinggir jalan. Haruskah setiap minggu kita laksanakan gerakan memungut sampah, bolehlah kalau terprogram tapi kalau tidak terprogram selama ini? Ya harusnya ditetapkan setiap jumat misalnya, sudah disampaikan ke pada staf terlebih dahulu untuk kegiatan , jangan seperti yang selama ini terjadi, tanpa pemberitahuan sebelumnya tiba tibalangsung ada instruksi kerja bakti . Oke saja sih tapi kalau waktunya tidak tepat, pakai seragam resmi lagi, di hari yang banyak tugas kerja di kantor, otomatis waktu kerja tersita  apalagi tidak semua staf terlibat. Gerakan ini pun saya melihat hanya sekedar “ cari muka” karena tempat yang dibersihkan hanya disitu situ saja, hanya di dekat rumah “sang pejabat besar”, kalau ada acara pejabat mau lewat tiba tiba ada instruksi kebesihan , kerja bakti. Ini seperti bagaikan pemadam kebakaran yang hanya melaksanakan tugas saat sudah terjadi kebakaran tapi tidak melihat persoalan dan masalah masalah yang menyebabkan mengapa terjadi kebakaran? Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati? Jadi benar bahwa dalam kerja apapun kita harus berpikir SISTEM, jangan tiba saat tiba akal, hanya memyelesaikan masalah sesaat tanpa melihat akar persoalan. Jadi masalah kebersihan ini harus melibatkan semua pihak, harus terus disosilisasikan dalam berbagai acara dan kegiatan dan semua pihak harus saling mengamankan lingkungan masing masing.


Di wilayah tugas sekarang pun sementara berkembang dari segi pembangunan perumahan, tetapi masalahnya adalah tempat buang sampah dimana, armada sampah mana? Pengembang hanya tahu bangun rumah tapi tidak memikirkan dampak dari perumahan ini, belum lagi kesadaran yang kurang dari masyarakat. Inilah yang terjadi akhirnya banyak sampah dibuang sembarangan dijalan diluar perumahan karena pengembang tidak menyediakan Tempat pembuangan sampah dan  tidak ada armada sampah.  Itulah akar masalahnya, sekarang bagaimana dengan solusinya? Ya ini harus difasilitasi duduk bersama , buat pertemuan dengan masyarakat setempat, bangun kesadaran masyarakat , beri penyuluhan.  Kalau memang bantuan pemerintah untuk armada sampah tidak ada, bagaimana kalau ada swadaya masyarakat untuk petugas dan armada sampah, toh ada TPA di wilayah kecamatan sekitar. Setiap keluarga ada iUran per minggu untuk sampah. Ini saya rasa salah satu jalan keluar. Disamping pencegahan yaitu kalau ada pembangunan perumahan maka harus juga ada langkah langkah antisipatif dari pengembang untuk  mengatasi masalah sampah.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHOTBAH 50 TAHUN EMAS

KERJA YANG DIBERKATI

TANGISILAH DIRIMU DARI LUKAS 23 :26-32