BEKING MALO JO !
Beking malu jo!
Tuhan ampunilah hambamu ini, janganlah menghukum kami dalam
kepanasan amarah-Mu !!
Terulang lagi terulang lagi, oh Tuhan semoga ini jangan
terulang lagi, tolong saya untuk mengatasi kelemahan saya , tolong saya Tuhan,
jangan saya menghancurkan keluarga saya sendiri.
Hari ini masih dalam minggu minggu sengsara, hari pun sangat
sangat dibuka dengan baik lewat doa keluarga, saya pun memimpin doa dengan
sangat khusyuk, sungguh sungguh itu yang saya rasakan , beda dari hari hari
yang biasanya.
Tapi kuasa kegelapan bisa saja merubah sekejap semuanya itu
.
Seperti biasa saya tidak dapat menahan emosi, tapi herannya
memang ini terjadi Cuma terhadap isteri saya , kalau diluar keluarga herannya
saya bisa menahan.
Ini memang sangat berbahaya, sudah menjadi penyakit kambuhan
dalam diri , sepertinya pola ini sudah tertanam dalam memori dan bisa bisa saja
akan muncul dalam sekejap tanpa peringatan terlebih dahulu.
Ledakkan emosional yang tak terkendali memang membuat lupa
segala galanya, pantas saja orang jadi khilaf seperti kejadian kejadian,
membakar rumah, membunuh, setelah itu baru sadar, ternyata sudah salah. Daya
rusak emosional yang tak terkendali memang sangat hebat dan berimplikasi besar
.
Seperti saya yang dilanda emosional tanpa berpikir dimana
saya tinggal sekarang, mengapa saya tinggal disini, siapa saya ,
siapa isteri saya dan siapa keluarga saya.
Malu maluin saja, dihormati orang tapi diri sendiri
menghancurkan kehormatan itu
Sekali lagi cuma dimulai dari “ MASALAH KECIL”, “ SEPELE”.
Dan yang menjadi sasaran lagi adalah “ anakku tersayang”
Ampunilah aku Tuhan, tolong saya Tuhan untuk merubah diri,
belajar dari kegagalan, dan berusaha untuk tidak mengulangi saja.
Padahal secara ekonomi, kemapanan keluarga, kesejahteraan,
apa lagi yang kurang dari keluarga saya.
Tapi kalau membandingkan dengan keluarga lain , tetangga
yang Cuma hidup sederhana, mencari nafkah untuk makan sehari, tapi justru ada
kedewasaan
Kadang saya berpikir apa arti semuanya ini hidup ini , ada
kendaraan, ada jabatan, dihormati orang, tapi hidup nggak ada damai karena
kelakuan sendiri, ndak ada yang abadi didunia ini , semuanya sia sia
Benda apapun tidak akan pernah memuaskan dan kita akan
merasa terus tidak cukup tidak cukup dan tidak cukup. Seperti kendaraanku eh
baru beli, jarang dipakai , eh nggak sengaja tergores bagian kanan depan, ya
ongkos lagi.
Ampuni aku ya Tuhan.
Akhirnya saya pun tetap pada satu kesimpulan sayangilah
keluargaMu , baik ataupun tidak baik keadaanmu, sayangilah, sayangilah ,
dengarlah mereka, jangan egois, mengalahlah ya mengalahlah demi keutuhan
keluargamu….
SALAM PERUBAHAN
Komentar