SISI LAIN KAMPUS


Suatu ketika saya pergi legalizir ijazah di almamater saya , dan saya kaget juga ternyata untuk biayanya sudah online artinya meski Cuma sedikit tapi harus bayar di bank. Artinya nilai transparan dan akuntabel ada disini. Saya pun berjalan ke kantor pusat untuk minta nomor billing tapi saya lupa nomor NIM (ya ijazah yang tadinya saya bawa saya simpan di mobil) ketika saya balik ke kantor pusat pegawainya mengatakan sudah jam istirahat padahal belum jam 12 ( sayapun merenungkan pelayanan yang saya terima ini bahwa masih banyak pelayanan yang tidak prima , terpaksa menunggu) jam 1 sayapun dilayani dan segera membayar online legalizir ijazah 5 lembar ya Rp. 12.500(1 lembar Rp.2500). Mantap kalau begini sistemnya berarti karena online maka pertanggungjawaban pendapatan akan jelas, pikir saya. Saya pun kembali ke fakultas , untunglah dekan masih ada, karena sudah jauh jauh datang dari kampong (Tuhan merestui usaha saya) dan yang menjadi perhatian menarik saya adalah 2 standing banner didepan pintu masuk ruang dekan (menyesal saya tidak foto) secara jelas mengatakan tidak menerima Gratifikasi dalam bentuk apapun. Saya bangga dengan almamater saya ini . Kemudian di meja ada daftar hadir dan lagi lagi saya menemukan teladan baik dimana disitu ditulis Kejujuran adalah yang terpenting dari gelar. Artinya dari tulisan itu hendak menyadarkan para dosen untuk jujur dalam mengisi absen.
Berbeda jauh dengan apa yang saya dan teman teman mahasiswa lainnya harus temukan dalam perjuangan menggapai gelar S-2 di suatu perguruan negeri yang tidak sesuai dengan teori yang didapatkan tentang administrasi public dengan kenyataan yang ada sehingga gelar akademik lebih ditentukan oleh uang daripada ilmu. Ini terasa dalam pelaksanaan ujian dimana pengurusan administrasi banyak yang tidak jelas apa yang akan diurus karena tidak terpampang dalam papan informasi misalnya. Juga pungutan liar menurut saya berupa amplop yang diberikan dengan undangan pelaksanaan ujian. Kadang sudah ditentukan jumlah yang harus diberi dalam amplop ini, jadi nilai tergantung isi amplop. Belum lagi kualitas tesis yang dihasilkan memang menurut saya patut dipertanyakan karena banyak yang tidak berdasarkan kaidah penelitian atau metode penelitian. Saya sudah susah susah buat dan bila bandingkan dengan teman lain , kenapa tesis yang Cuma seperti makalah ini boleh lolos ujian hasil. Ya uang juga akhirnya yang berbicara. Bukan ilmu yang dicari tapi ijazah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHOTBAH 50 TAHUN EMAS

KERJA YANG DIBERKATI

TANGISILAH DIRIMU DARI LUKAS 23 :26-32