KHOTBAH MINGGU 22 NOVEMBER 2020. LUKAS 13 :22-30. DUDUK MAKAN DI DALAM KERAJAAN ALLAH
Bersyukur kepada Tuhan
Yesus Kristus atas rahmat kasih dan anugerahNya jemaat Tuhan pada hari ini
minggu 22 November 2020 boleh kembali beribadah meskipun dipandu di rumah
gereja dan jemaat beribadah di rumah masing masing karena situasi dan kondisi pandemic
covid19 namun tidak akan mengurangi arti dan panggilan kita beribadah kepada
Tuhan Allah pencipta langit dan bumi yang tetap setia dan tidak pernah
meninggalkan perbuatan tanganNya.
Bacaan Alkitab terambil
dalam Lukas 13 :22-30 dan tema perenungan kita diminggu yang berjalan ini
sebagai warga GMIM adalah DUDUK MAKAN DI DALAM KERAJAAN ALLAH.
Duduk dan makan di
dalam kerajaan Allah adalah kerinduan Tuhan Yesus bagi setiap orang yang
percaya kepadaNya. Tidak ada yang lebih indah dan berbahagia ketika suatu saat
nanti kita layak ada dalam perjamuan di dalam kerajaan Allah. Tuhan Yesus mau
menolong manusia karena itu membuka rahasia supaya manusia bukan hidup asal
hidup dan hanya terpaku serta fokus pada apa yang ada dalam dunia yang fana
namun yang terpenting adalah bagaimana meraih kehidupan dalam kekekalan. Untuk
itulah semasa hidup dalam perjalanan
pelayananNya Yesus betul betul
memanfaatkan setiap waktu untuk melayani. Tiada hari tanpa melayani inilah yang
Yesus lakukan dengan berjalan keliling dari kota ke kota dan dari
desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem (ay. 22). Sebenarnya Kondisi pada waktu itu berlangsung pada
musim dingin, ketika sangat tidak nyaman untuk melakukan perjalanan dan
lebih baik untuk beristirahat. Namun demikian, Yesus tetap memanfaatkan setiap
kesempatan untuk memberitakan firman, melayani, menyembuhkan orang sakit bahkan
menjawab beberapa pertanyaan orang orang yang berjumpa denganNya. Kesempatan
memang terkadang tidak datang kedua kali dan karena itu setiap kesempatan Yesus
gunakan dengan sebaik baiknya.
Seseorang kemudian
bertanya kepadaNya , Tuhan sedikit sajakah yang diselamatkan?
Kata “diselamatkan” dalam bentuk kata kerja pasif dari
kata dasarnya sozo (Yunani),Kata sozo ini dalam Alkitab dipakai dengan beberapa
variasi mencakup selamat dari penyakit,disembuhkan,selamat dari kematian
fisik/jasmani, selamat dari musuh atau celaka,kelepasan dari roh jahat,selamat
dari bahaya,dll. Namun konteks dalam ayat ini kata diselamatkan maksudnya
adalah keselamatan manusia secara rohani yaitu keselamatan dari dosa, atau
keselamatan dari kematian kekal dan penghukuman kekal akibat dosa di neraka.
Di dunia yang cenderung semakin tidak rohani dan sudah
rusak ini Pertanyaan tentang KESELAMATAN
justru adalah pertanyaan yang paling penting karena menyangkut hidup dan mati, MENYANGKUT surga
dan neraka,yang kadang diabaikan, dilupakan oleh manusia sehingga menjalani hidup yang sembarangan, hidup yang jauh dari Tuhan ,
atau hidup yang berdosa.
Orang itu bertanya
kepada Yesus tentang jumlah,kuantitas, sedikit atau banyakkah orang yang
masuk surga? Tetapi Yesus tidak menjawab
berdasarkan jumlah sedikit atau banyak melainkan Yesus ingin mengajar orang itu
terlebih dahulu dengan suatu kebenaran yang lebih dalam lagi tentang arti dan
makna Keselamatan dan siapa yang diselamatkan.
Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: “Berjuanglah untuk
masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang
akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat
Keselamatan memang adalah anugerah Allah bagi manusia. Apapun
usaha manusia diluar Tuhan tidak akan membawanya pada keselamatan. Namun
keselamatan yang adalah anugerah yang diberikan Tuhan secara cuma cuma kepada
manusia harus dijaga ,dipertahankan dan
diperjuangkan bukan hanya yang penting sudah selamat habis perkara. Semua
orang memang ingin masuk dan berusaha masuk mengalami berkat keselamatan tetapi
sudah sangat jelas bahwa tidak semua dapat. Dijelaskan kondisi yang terjadi
adalah Bila tuan rumah telah bangkit dan menutup pintu maka meskipun pintu
berkali kali diketok pintu tidak akan dibukakan. Manusia mungkin akan berdalih
dan meminta kesempatan, keringanan ataupun pengampunan dengan mengatakan bahwa bukankah kami pernah
makan dan minum dihadapanMu , Engkau juga telah mengajar kami , dengan kata
lain kami banyak bersama sama dengan tuan dalam kehidupan kami dan pastilah
tuan mengenal kami, Lalu mengapa kami tidak diberikan kesempatan lagi. Jawaban
dari sang tuan atas kehidupan sangat tegas dan jelas bahwa Enyahlah dari
hadapanKu hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan karena akibat perbuatan
kejahatan maka layak menerima hukuman.
Disini Yesus hendak membangun kesadaran dari hati yang paling
dalam orang yang bertanya kepadaNya tentang siapa yang diselamatkan. Aktifitas
pelayanan, aktifitas beribadah dan berbagai accecoris kehidupan beriman
terkadang bukan jaminan. Apa yang kelihatan terkadang tidak sama dengan apa isi
hati. Bisa saja kelihatan beriman dan beribadah tetapi belum tentu kehidupan
berjalan sesuai KEHENDAK ALLAH. Artinya masih ada kesempatan untuk introspeksi
diri dan merubah diri sebelum terlambat atau sebelum pintu tertutup karena Sempitlah jalan menuju surga namun luaslah
jalan menuju kebinasaan atau neraka.
Orang itu bertanya dan sekarang Yesus menjawab dengan sebuah
pilihan untuk direnungkan dan diputuskan sebelum terlambat dan tak ada guna
untuk disesali. Yesus bukan hanya memberikan jawaban jelas, telak dan terbuka
tetapi Yesus juga ingin orang itu mengerti dan secara pribadi akan mengambil
keputusan dari jawaban Yesus . Orang itu bertanya tetapi setelah mendengarkan
penjelasan Yesus orang itu sendiri pula yang harus menjawab pertanyaannya
tentang siapa yang diselamatkan.
Siapa diantara kita yang tidak ingin duduk makan dalam
kerajaan Allah, sedangkan duduk makan saja bersama Gubernur atau Bupati atau
orang orang penting yang punya jabatan sudah merasa sangat senang apalagi duduk
makan dalam kerajaan Allah yang adalah tujuan kita sebagai orang percaya yang
harus dicapai. Bukan hanya sekedar mimpi tetapi harus menjadi fakta yang kita
imani dan yakini terjadi.
Namun sekali lagi semua tidak semudah membalikkan telapak
tangan, karena yang harus kita lakukan detik demi detik, menit demi menit, jam
demi jam selama Tuhan masih memberikan kita kesempatan adalah BERJUANGLAH ya
sekali lagi berjuang dan terus berjuang.
Melalui bacaan di hari
minggu yang kudus ini , Yesus kembali mengingatkan untuk terus berjuang. Dengan
menggunakan kata “berjuanglah”, Tuhan Yesus memberikan perintah kepada siapapun
yang mau dan percaya kepadaNya untuk melakukan langkah langkah bukan hanya
duduk diam termenung dan tak berbuat sama sekali namun harus terus memegang komitmen
sampai akhir agar meraih kebahagiaan dan keselamatan kekal dan layak duduk makan di dalam kerajaan Allah.
Hidup ini memang tidak lepas dari perjuangan. Dari sejak
kecil sampai lanjut usia, dalam perjalanan
hidup ini setiap kita tidak bisa
dilepaskan dari perjuangan menghadapi berbagai hal. Berjuang dalam membangun
hidup keluarga, berjuang dalam hal pendidikan, berjuang dalam pekerjaan, berjuang melawan sakit dan penyakit, saat ini
kita berjuang melawan virus covid19, Pokoknya tiada hari tanpa perjuangan. Apa
yang kita harapkan dan dambakan setelah berjuang tidak lain adalah kebahagiaan
dan kesuksesan. Tidak mudah memang jalan manusia , untuk melanjutkan kehidupan
di dunia sekarang ini tidak ada pilihan lain selain terus berjuang demikian
juga dengan iman dan percaya kepada Tuhan tidak ada pilihan lain selain terus
berjuang, bergumul dalam iman sampai akhir kehidupan.
Yesus
ingin menyampaikan bahwa dirinya adalah pintu itu, artinya Yesus tidak akan
meninggalkan dan membiarkan kita bergumul, dan berjuang sendiri. Yesus mau
menolong kita supaya kita layak masuk dan mengambil bagian untuk duduk makan
dalam kerajaan Allah.
Anugerah
keselamatan telah Yesus berikan, namun hanya orang-orang yang tetap setia dan
selalu berjuang untuk selalu ingin bersama Yesus yang pada akhirnya akan masuk
bersama-Nya di dalam Kerajaan Surga. Jangan menganggap remeh sebuah keselamatan
yang telah Tuhan nyatakan dan jangan juga menjadi lemah dan goyah dalam
mempertahankan keselamatan.
Ada orang
yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu akan
menjadi orang yang terakhir. Pilihan ada pada kita saat ini bagaimana dan mau
kemana kita arahkan langkah hidup ini di tengah dunia yang sarat dengan
pergumulan, tantangan dan godaan kehidupan yang terkadang mengaburkan pandangan
dan tujuan kehidupan. Banyak hal hal yang sebelumnya tidak terjadi sekarang
terjadi, perubahan demi perubahan terus terjadi di tengah bumi yang terus
berputar pada porosnya. Manusia disibukkan dengan kerja dan perjuangan untuk
meneruskan kehidupan dan generasi di tengah dunia saat ini. Namun jangan
kehilangan arah, jangan putus asa dan kehilangan semangat, jangan menyerah
teruslah berjalan bersama Tuhan dan didalam Tuhan selalu. Melalui firman Tuhan
juga mengajak kita semua untuk mengintrospeksi kehidupan kita terutama apa yang
telah kita buat dan sementara isi dalam kehidupan yang hanyalah anugerah semata
mata yang bisa berakhir kapan dan dimana saja tanpa kita tahu. Setelah
kehidupan sementara di dunia fana ini maka hidup akan dipertanggungjawabkan
kepada Tuhan pemberi kehidupan baik atau tidak baik yang kita lakukan dan semua
orang akan menerima upah dari segala perbuatannya. Semoga kita boleh masuk
meskipun melalui pintu yang sesak namun layak untuk duduk dan makan dalam
kerajaan Allah dan dijauhkan dari hal hal yang tidak kita inginkan yaitu
penghukuman.
Yesus
Kristus datang untuk memanggil dan menyelamatkan orang berdosa namun
keselamatan harus kita perjuangkan sampai pada akhir hidup. Akhirnya selamat
berjuang bersama Tuhan yang menolong dan memampukan kita semua menjalani
kehidupan dengan tetap setia sampai akhirnya. AMIN
Komentar