Belajar dari senior
Memang hidup penuh dengan makna apalagi dalam perjumpaan
dengan orang lain dimana dalam percakapan ada hal hal menarik dan penting untuk
dicatat.
Hari ini saya belajar dari senior Pak Sendow yang telah
malang melintang dalam dunia birokrasi antar kabupaten /Kota, dimulai dari
bawah sampai puncak. Ia sudah dua tahun lalu pensiun tapi dari perawakan sangat
sehat, masih memiliki semangat , pemikiran masih jernih, suatu harapan juga
bagi saya kalau pensiun nanti masih sehat sehat. Ia masih memiliki jiwa muda, nampak
pada mobil yang baru ia beli dilengkapi dengan accecoris, prinsipnya nikmati
hidup jangan ada harta tidak dinikmati.Katanya kepribadian orang kalau ia
memiliki mobil dapat dilihat dari bagaimana ia memperhatikan kebersihan
mobilnya. mengetahui saya juga adalah
birokrat muda yang sementara meniti karier maka ia menyampaikan pesan pesan
kepada juniornya :
- Pesan utama kesuksesan adalah andalkan Tuhan, hidup sesuai firmanNya ,cari dahulu kerajaan Allah, senantiasa bersyukur dalam keadaan apapun, segala sesuatu sia sia tanpa Tuhan.
- Jalani saya tugas , jangan bersungut sungut, CINTAI PEKERJAAN ITU, kalau memang Tuhan berkenan ia akan mengangkat kita , kalau memang garis tangan, itu akan terjadi, bersukacita saja, jangan kejar bintang , bintang tidak akan dapat kita kejar,
- Sebagai sekcam maka buat atasan / camat merasa tenang meski tugas camat 75 % di lapangan tapi ia berpikir tenang , karena tugas kantor dapat diselesaikan oleh sekcam. Senior ini 7 tahun jadi sekcam dan setiap ganti camat selalu dipercaya.
- Beri contoh kepada bawahan, jangan main perintah. Seperti disiplin setiap pagi lebih dahulu ke kantor.
- Jangan menolak penugasan, merasa minder, merasa rendah diri dan tidak mampu dalam penugasan mewakili. Jalani saja dulu, dan minta hikmat Tuhan.
- Sebagai atasan perhatikan kesejahteraan bawahan bila kuasa itu ada padamu, berbagi berkat, jangan makan sendiri. Kalau ada anggaran beli seragam , lakukan itu untuk pegawai dan kepala desa.
- Nama baik lebih berharga dari apapun itu.
- Bangun komunikasi dengan semua orang / masyarakat. Sebagai pemimpin harus banyak turun lapangan dan menyerap aspirasi serta membantu menyelesaikan persoalan.
- Jadilah birokrat tulen , ingat kita ini PNS, bukan pengurus partai, cerdaslah , loyal itu betul tapi jangan terlalu loyal sampai pasang badan. Bangun komunikasi yang baik terutama dengan politikus. Lebih baik tunjukan kualitas dan prestasi dalam pekerjaan.
- Minta saran , masukan dan kritik membangun itu lebih baik daripada pujian manis yang membawa pada jurang kebinasaan. Ingatkan bawahan untuk dengan etika, sopan, santun memberi masukan pada pimpinan, jangan pemimpin so salah diam saja, sebab kalau pemimpin masuk jurang pasti bawahan juga kena akibatnya.
- . Jadilah pemimpin yang tegas, integritas dan komitmen.
- Berpikir matang sebelum bertindak.
Demikianlah poin poin penting yang saya tangkap dari
percakapan dengan sang senior yang
sangat mencerahkan ini, makanya menyesal sekali kalau tidak langsung ditulis
nanti keburu dilupa.
Setelah itu saat siang tiba pada hari itu juga, saya jumpa
kepala bengkel . kebetulan lagi menambah accecoris kendaraan. Seorang Bapak
yang ketika saya Tanya umurnya , dijawab sudah jam 3 sore. Entahlah umur berapa
itu. Ciri khasnya meledak ledak, berbicara tegas dan keras , kadangkala keluar
kata kata kasar, cenderung membenarkan pendapat dan hampir hampir tidak memberi
kesempatan lawan bicara untuk bicara. Tangannya bahkan sampai menunjuk nunjuk.
Orang kalau tidak kenal pribadi dan pemikirannya pasti memiliki kesan tidak baik pada Bapak
ini. Tapi begitulah kita jangan hanya selalu melihat dari sisi luar, tentang
kekurangan dan kekurangan, bagaimanapun dan sekecil apapun ada sisi baik dari
orang lain.
Kalau berbicara dengannya bahan apapun sepertinya ia sangat
pakar dan menguasai apapun juga , apalagi politik. Dengar dengar sih dulu ia
pernah jadi jurkam salah satu partai besar. Tapi bapak ini sisi bagusnya teguh
berpegang pada prinsip yang ia yakini benar. Ia juga mahir bicara Alkitab. Saat
ini lagi masa pencalegan dan ia marah pada salah satu saudaranya yang sudah 1
periode menjabat tapi tidak ada yang ia buat bagi masyarakat dan sekarang minta
dukungan masyarakat lagi. Ia muak dan benci sosok seperti ini. Wakil rakyat
harus benar benar merakyat , bersama sama rakyat, mendengar keluhan mereka dan
memperjuangkan nasib mereka.
Komentar